Studi
Kasus
1.
Gejala-gejala
Ahmad adalah
seorang siswa SMA 1 Indralaya kelas III IPS, laki-laki ini menunjukkan gejala
jarang masuk sekolah, sering melanggar tata tertib sekolah, dan prestasi
belajarnya rendah.
Ahmad sering
bolos, terutama akan menghadapi mata pelajaran Matematika. Pada akhir tahun
yang lalu Ahmad termasuk salah seorang siswa yang dipermasalahkan untuk
kenaikan kelasnya. Di rumah, Ahmad tidak mempunyai tempat belajar sendiri, dia
belajar di tempat tidurnya, ia banyak membantu kegiatan keluarga sehingga
sering sekali terlambat masuk sekolah.
Data lain
menunjukkan bahwa Ahmad adalah anak keenam dari sebelas bersaudara. Tiga orang
saudaranya sudah berada di perguruan tinggi, dan salah seorang adiknya di kelas
III bagian IPA di sekolah yang sama.
Ahmad sebenarnya
kurang berminat terhadap bidang studi IPA. Dalam menyelesaikan salah satu tugas
rumahnya pernah terjadi bentrok dengan salah seorang gurunya.
2.
Deskripsikan
Kasus
Identitas
kasus
Nama :
Ahmad
No induk : 3466
Tempat/tanggal lahir : indralaya, 20 mei
1996
Jenis kelamin : Laki-laki
Alamat : Indralaya Mulia
Sekolah : SMA N 1 Indralaya
Aagama :
Islam
Individualitas : -
Prestasi belajar rendah
- Kurang berminat pada IPA
Sosialitas : -
bentrok dengan guru
Moralitas : -
melanggar tata tertib sekolah
- membolos
- terlambat masuk sekolah
3.
Bidang-bidang
Bimbingan
Berdasarkan
deskripsi masalah diatas dapat ditentukan bidang bimbingan yaitu Bidang
Pengembangan Pribadi
Bimbingan konseling
pribadi merupakan proses bantuan untuk memfasilitasi siswa agar memiliki pemahaman
tentang karakteristik dirinya, kemampuan mengembangkan potensi dirinya, dan
memecahkan masala-masalah yang dialaminya. Bimbingan dan konseling pribadi
menyangkut pengembangan:
a. Komitmen
hidup beragama
b. Pemahaman
sifat dan kemampuan diri
c. Bakat
dan minat
d. Konsep
diri
e. Kemampuan
mengatasi masalah-masalah pribadi
4.
PerincianKasus
a.
Prestasi
belajar rendah
-
Nilai rapor banyak merahnya
-
Nilai tugas ulangan, ulangan dan ujian
rendah
-
Mendapat peringkat di bawah rata-rata
untuk keseluruhan murid dalam satu kelas.
b.
Kurang
berminat pada bidang studi tertentu
-
Tidak dapat memusatkan perhatian untuk
mempelajari mater-materi yang terkait pada bidang studi tersebut
-
Berusaha tidak mengikuti mata pelajaran
yang bersangkutan dengan bidang studi
tersebut
-
Tidak mengerjakan tugas-tugas dalam mata
pelajaran tersebut
c.
Bentrok
dengan guru
-
Tidak mengikuti pelajaran dengan guru
tersebut
-
Tidak mau bertemu dengan guru tersebut
-
Jika bertemu tidak mau menegur guru
tersebut
d.
Melanggar
tata tertib
-
Sejumlah tata tertib sekolah tidak
dipatuhi, seperti tentang kehadiran disekolah, baju seragam, tempat duduk dalam
kelas, penyelesaian tugas-tugas
-
Pelanggaran tersebut dilakukan
berkali-kali
e.
Membolos
-
Berhari-hari tidak masuk sekolah
-
Tidak masuk sekolah tanpa izin
-
Sering keluar pada jam pelajaran
tertentu
f.
Terlambat
masuk sekolah
-
Sering tiba disekolah setelah jam
pelajaran dimulai
-
Memakai waktu istirahat melebihi waktu
yang ditentukan
5.
Sebab-sebab
a.
Prestasi
belajar rendah
-
Tingkat kecerdasan dibawah rata-rata
-
Malas belajar
-
Kurang minat dan perhatian
-
Kekurangan sarana belajar
-
Kekurangan kesempatan, atau waktu untuk
belajar
-
Suasana sosio-emosional dirumah kurang
memungkinkan untuk belajar dengan baik
-
Proses belajar mengajar disekolah kurang
merangsang
-
Suasana sosio-emosional sekolah kurang
memungkinkan siswa belajar dengan baik
b.
Kurang
berminat pada bidang studi tertentu
-
Tidak memiliki bakat dalam bidang
tersebut
-
Proses belajar mengajar untuk bidang
tersebut tidak menyenangkan
-
Dorongan dari guru dan sekolah kurang
-
Sarana belajar kurang menunjang
c.
Bentrok
dengan guru
-
Tidak menyukai bidang studi yang di
ajarkan oleh guru tersebut
-
Siswa berbuat kesalahan dan ketika
ditegur oleh guru tersebut siswa tidak mau teguran tersebut itu
-
Kurang memahami aturan dan sopan santun
yang berlaku disekolah
d.
Melanggar
tata tertib sekolah
-
Tidak begitu memahami kegunaan
masing-masing aturan atau tata tertib yang berlaku disekolah, aturan tersebut
tidak didiskusikan dengan siswa sehingga siswa hanya hanya terpaksa
mengikutinya
-
Tindakan yang dilakukan terhadap
pelanggaran terlalu keras sehingga siswa bereaksi secara tidak wajar ( negative
)
-
Ketidaksukaan pada mata pelajaran
tertentu dilampiaskan pada pelanggaran terhadap tata tertib sekolah
e.
Membolos
-
Tidak senag dengan sikap dan perilaku
guru
-
Merasa kurang mendapatkan perhatian dari
guru
-
Merasa dibeda-bedakan oleh guru
-
Proses belajar mengajar membosankan
-
Terpengaruh oleh teman yang suka
membolos
f.
Terlambat
masuk sekolah
-
Jarak antara sekolah dan rumah jauh
-
Kesulitan kendaraan
-
Terlalu banyak kegiatan dirumah,
membantu, orangtua
-
Tidak menyiapkan pekerjaan rumah ( PR )
6.
Pemberian
Bantuan
Dalam
memberikan bantuan bantuan demi kelancaran dan keberhasilan klien/siswa
konselor memberikan layanan bimbingan secara pribadi. Bimbingan pribadi
bertujuan untuk memberikan pemahaman dan pemberian pengertian tentang masalah
yang dihadapi klien/siswa dan saran-saran untuk penyelesaian masalah
belajarnya.
Melakukan
pendekatan
a. Konselor memberikan kepercayaan yang mendalam
pada klien/siswa ( Ahmad )
b. Menanamkan
pada diri klien/siswa untuk melakukan perbaikan konsep diri. Konselor membimbing
klien kearah mempelajari tingkah laku yang realistis dan bertanggung jawab
serta mengembangkan identitas keberhasilan, membantu klien dalam membuat
pertimbangan-pertimbangan nilai tentang tingkah lakunya sendiri dan dalam
merencanakan tindakan bagi perubahan.
Setelah
diberikan layanan bimbingan, konselor atau pembimbing melakukan evaluasi bahwa
siswa ( Ahmad ) harus diberikan perhatian penuh dari kedua orangtuanya dan
pihak sekolah memberikan informasi kepada orangtua siswa ( Ahmad ) tentang
perkembangan hasil belajar siswa tersebut.
Cara
manapun yang ditempuh, evaluasi atas usaha pemecahan masalah dilakukan evaluasi
dan tindak lanjut , untuk melihat seberapa pengaruh tindakan bantuan yang telah
diberikan terhadap pemecahan masalah yang dihadapi klien/siswa . berkenaan
dengan evaluasi bimbingan, Depdiknas telah memberikan criteria-kriteria
keberhasilan layanan bimbingan belajar, yaitu:
a. Berkembangnya
pemahaman baru yang diperoleh siswa berkaitan dengan masalah yang dibahas
b. Perasaan
positif sebagai dampak dari proses dan materi yang dibawakan melalui layanan
c. Rencana
kegiatan yang akan dilaksanakan oleh siswa sesudah pelaksanaan layanan dalam
rangka mewujudkan upaya lebih lanjut pengentasan masalah yang di alaminya
terima kasih artikelnya sangat membantu, kebetulan kami juga bergerak di bidang pengembangan aplikasi khususnya untuk absensi sekolah berbasis sms gateway terhubung langsung dengan HP orang tua, cocok juga untuk absensi pegawai kantor, untuk lebih jelasnya silahkan hubungi website kami www.schoolmantic.com
BalasHapus