Sabtu, 19 November 2016

CONTOH STUDI KASUS ( BIMBINGAN DAN KONSELING )



Studi Kasus

1.      Gejala-gejala
Ahmad adalah seorang siswa SMA 1 Indralaya kelas III IPS, laki-laki ini menunjukkan gejala jarang masuk sekolah, sering melanggar tata tertib sekolah, dan prestasi belajarnya rendah.
Ahmad sering bolos, terutama akan menghadapi mata pelajaran Matematika. Pada akhir tahun yang lalu Ahmad termasuk salah seorang siswa yang dipermasalahkan untuk kenaikan kelasnya. Di rumah, Ahmad tidak mempunyai tempat belajar sendiri, dia belajar di tempat tidurnya, ia banyak membantu kegiatan keluarga sehingga sering sekali terlambat masuk sekolah.
Data lain menunjukkan bahwa Ahmad adalah anak keenam dari sebelas bersaudara. Tiga orang saudaranya sudah berada di perguruan tinggi, dan salah seorang adiknya di kelas III bagian IPA di sekolah yang sama.
Ahmad sebenarnya kurang berminat terhadap bidang studi IPA. Dalam menyelesaikan salah satu tugas rumahnya pernah terjadi bentrok dengan salah seorang gurunya.

2.      Deskripsikan Kasus
Identitas kasus
Nama                     : Ahmad
No induk               : 3466
Tempat/tanggal lahir : indralaya, 20 mei 1996
Jenis kelamin         : Laki-laki
Alamat                  : Indralaya Mulia
Sekolah                 : SMA N 1 Indralaya
Aagama                 : Islam

Individualitas  :  -     Prestasi belajar rendah
         -     Kurang berminat pada IPA
Sosialitas         : -     bentrok dengan guru
Moralitas         : -     melanggar tata tertib sekolah
                          -     membolos
              -     terlambat masuk sekolah

3.      Bidang-bidang Bimbingan
Berdasarkan deskripsi masalah diatas dapat ditentukan bidang bimbingan yaitu Bidang Pengembangan Pribadi
Bimbingan konseling pribadi merupakan proses bantuan untuk memfasilitasi siswa agar memiliki pemahaman tentang karakteristik dirinya, kemampuan mengembangkan potensi dirinya, dan memecahkan masala-masalah yang dialaminya. Bimbingan dan konseling pribadi menyangkut pengembangan:
a.       Komitmen hidup beragama
b.      Pemahaman sifat dan kemampuan diri
c.       Bakat dan minat
d.      Konsep diri
e.       Kemampuan mengatasi masalah-masalah pribadi

4.      PerincianKasus
a.      Prestasi belajar rendah
-          Nilai rapor banyak merahnya
-          Nilai tugas ulangan, ulangan dan ujian rendah
-          Mendapat peringkat di bawah rata-rata untuk keseluruhan murid dalam satu kelas.
b.      Kurang berminat pada bidang studi tertentu
-          Tidak dapat memusatkan perhatian untuk mempelajari mater-materi yang terkait pada bidang studi tersebut
-          Berusaha tidak mengikuti mata pelajaran yang bersangkutan  dengan bidang studi tersebut
-          Tidak mengerjakan tugas-tugas dalam mata pelajaran tersebut
c.       Bentrok dengan guru
-          Tidak mengikuti pelajaran dengan guru tersebut
-          Tidak mau bertemu dengan guru tersebut
-          Jika bertemu tidak mau menegur guru tersebut
d.      Melanggar tata tertib
-          Sejumlah tata tertib sekolah tidak dipatuhi, seperti tentang kehadiran disekolah, baju seragam, tempat duduk dalam kelas, penyelesaian tugas-tugas
-          Pelanggaran tersebut dilakukan berkali-kali
e.       Membolos
-          Berhari-hari tidak masuk sekolah
-          Tidak masuk sekolah tanpa izin
-          Sering keluar pada jam pelajaran tertentu
f.       Terlambat masuk sekolah
-          Sering tiba disekolah setelah jam pelajaran dimulai
-          Memakai waktu istirahat melebihi waktu yang ditentukan

5.      Sebab-sebab
a.      Prestasi belajar rendah
-          Tingkat kecerdasan dibawah rata-rata
-          Malas belajar
-          Kurang minat dan perhatian
-          Kekurangan sarana belajar
-          Kekurangan kesempatan, atau waktu untuk belajar
-          Suasana sosio-emosional dirumah kurang memungkinkan untuk belajar dengan baik
-          Proses belajar mengajar disekolah kurang merangsang
-          Suasana sosio-emosional sekolah kurang memungkinkan siswa belajar dengan baik
b.      Kurang berminat pada bidang studi tertentu
-          Tidak memiliki bakat dalam bidang tersebut
-          Proses belajar mengajar untuk bidang tersebut tidak menyenangkan
-          Dorongan dari guru dan sekolah kurang
-          Sarana belajar kurang menunjang
c.       Bentrok dengan guru
-          Tidak menyukai bidang studi yang di ajarkan oleh guru tersebut
-          Siswa berbuat kesalahan dan ketika ditegur oleh guru tersebut siswa tidak mau teguran tersebut itu
-          Kurang memahami aturan dan sopan santun yang berlaku disekolah
d.      Melanggar tata tertib sekolah
-          Tidak begitu memahami kegunaan masing-masing aturan atau tata tertib yang berlaku disekolah, aturan tersebut tidak didiskusikan dengan siswa sehingga siswa hanya hanya terpaksa mengikutinya
-          Tindakan yang dilakukan terhadap pelanggaran terlalu keras sehingga siswa bereaksi secara tidak wajar ( negative )
-          Ketidaksukaan pada mata pelajaran tertentu dilampiaskan pada pelanggaran terhadap tata tertib sekolah
e.       Membolos
-          Tidak senag dengan sikap dan perilaku guru
-          Merasa kurang mendapatkan perhatian dari guru
-          Merasa dibeda-bedakan oleh guru
-          Proses belajar mengajar membosankan
-          Terpengaruh oleh teman yang suka membolos
f.       Terlambat masuk sekolah
-          Jarak antara sekolah dan rumah jauh
-          Kesulitan kendaraan
-          Terlalu banyak kegiatan dirumah, membantu, orangtua
-          Tidak menyiapkan pekerjaan rumah ( PR )
6.      Pemberian Bantuan
Dalam memberikan bantuan bantuan demi kelancaran dan keberhasilan klien/siswa konselor memberikan layanan bimbingan secara pribadi. Bimbingan pribadi bertujuan untuk memberikan pemahaman dan pemberian pengertian tentang masalah yang dihadapi klien/siswa dan saran-saran untuk penyelesaian masalah belajarnya.
Melakukan pendekatan
a.        Konselor memberikan kepercayaan yang mendalam pada klien/siswa ( Ahmad )
b.      Menanamkan pada diri klien/siswa untuk melakukan perbaikan konsep diri. Konselor membimbing klien kearah mempelajari tingkah laku yang realistis dan bertanggung jawab serta mengembangkan identitas keberhasilan, membantu klien dalam membuat pertimbangan-pertimbangan nilai tentang tingkah lakunya sendiri dan dalam merencanakan tindakan bagi perubahan.
 
7.      Evaluasi dan Tindak Lanjut/Follow Up
Setelah diberikan layanan bimbingan, konselor atau pembimbing melakukan evaluasi bahwa siswa ( Ahmad ) harus diberikan perhatian penuh dari kedua orangtuanya dan pihak sekolah memberikan informasi kepada orangtua siswa ( Ahmad ) tentang perkembangan hasil belajar siswa tersebut.
Cara manapun yang ditempuh, evaluasi atas usaha pemecahan masalah dilakukan evaluasi dan tindak lanjut , untuk melihat seberapa pengaruh tindakan bantuan yang telah diberikan terhadap pemecahan masalah yang dihadapi klien/siswa . berkenaan dengan evaluasi bimbingan, Depdiknas telah memberikan criteria-kriteria keberhasilan layanan bimbingan belajar, yaitu:
a.       Berkembangnya pemahaman baru yang diperoleh siswa berkaitan dengan masalah yang dibahas
b.      Perasaan positif sebagai dampak dari proses dan materi yang dibawakan melalui layanan
c.       Rencana kegiatan yang akan dilaksanakan oleh siswa sesudah pelaksanaan layanan dalam rangka mewujudkan upaya lebih lanjut pengentasan masalah yang di alaminya

1 komentar:

  1. terima kasih artikelnya sangat membantu, kebetulan kami juga bergerak di bidang pengembangan aplikasi khususnya untuk absensi sekolah berbasis sms gateway terhubung langsung dengan HP orang tua, cocok juga untuk absensi pegawai kantor, untuk lebih jelasnya silahkan hubungi website kami www.schoolmantic.com

    BalasHapus